SOLO, Metrosumsel.com — Bersama Bank Indonesia Wilayah Sumatera Selatan, sekitar 20 orang pengerajin batik Kota Palembang yang tergabung dalam Griya Kian Tuan Kentang, mengkuti study banding pelantihan membatik ke Kota Solo, Jawa Tengah.
Kegiatanyang dilakukan di sentra kain batik solo Kelurahan Lawean, Kecamatan Lawean, Kota Surakarta, Jumat (09/10), dalam upaya meningkatkan pengetahuan serta menambah wawasan ini merupakan kegiatan rutin dilakukan Bank Indonesia Sumatera Selatan kepada pengerajin batik Kota Palembang yang berada dibawah binaan Bank Indonesia.
Salah satu pengerajin Batik Palembang, Sarmuni Grita mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan Bank Indonesia kepada pengerajin batik Kota Palembang dibawah binaan Bank Indonesia.
“Kami sangat berterimakasih kepada Bank Indonesia, study banding ini sangat bermanfaat bagi kami. Disini kami dapat melihat proses pembuatan kain batik solo, mulai dari ngelilin, pewarnaan dan perebusan kain hingga proses pengeringan kain,” kata Sarmuni.
“Kami sangat terinspirasi untuk mengkreasikan kain jumputan kota Palembang menjadi lebih baik lagi, sehingga motip-motip dan corak penuh keberagaman khas kota Palembang, “tutupnya.
Manager Analisis Fungsi dan Komunikasi kebijakan Bank Indonesia wilayah Sumatera Selatan, Rendra Prasetya Kuswono menyampaikan, pihaknya membawa pengerajin batik dari UMKM binaan Binaan Bank Indonesia study banding ke sentra batik di Solo agar dapat mempelajari teknik tata cara membatik.
“Kita membawa pengerajin batik Kota Palembang ke sentra batik di Kelurahan Lawean, Kecamatan Lawean, Kota Surakarta untuk melihat proses pembuatan batik. Pembelejaran ini diharapkan dapat mengasah kemampuan para pengerajin batik kita agar lebih berkreasi lagi,” katanya.
“Selain itu kita juga melihat kebutuhan para pengerajin batik kota Palembang yang masih harus dilakukan pembaruan tata cara membatik. Jika di palembang pola pembuatan batik masih tradisional, di Solo ini para pengerajin batiknya mebuat batik sudah menggunakan alat cetak berbahan tembaga. Dengan pola ini pembuatan dapat batik dapat dilakukan dengan cepat dan lebih hemat waktu,” tutup Rendra.(Ja)