MS.COM,SEKAYU- Bupati Kabupaten Musi Banyuasin H Dodi Reza Alex Noerdin menginginkan operasional Lapangan Terbang (Lapter) Sekayu dikebut, agar dapat berfungsi secara optimal.
Dodi menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan Kepala Balai Pendidikan Pelatihan Penerbangan Palembang dan Direktur Wise Air dalam rangka penyampaian Progress Politeknik Penerbangan serta kesiapan draft kontribusi Wise Air untuk Sewa Lapter Sekayu, di Goest House Griya Bumi Serasan Sekate, Kamis (23/8/2018).
“Untuk itu kami minta kepada dinas terkait segera menyelesaikan proses perbaikan dan sertifikasi Lapter ini,” ujar Dodi.
Lanjut Dodi, jika Sertifikasi sudah selesai akan terbuka untuk bekerjasama dengan pihak pemerintah ataupun pihak swasta.
“Terkait dengan perjanjian kerjasama dengan Wise Air nantinya harus tetap dilakukan, dan pembangunan Politeknik Penerbangan di Sekayu akan kami dukung. Kami siap dari perencanaan fasilitas serta dana,” ucap Dodi.
Sambungnya, pada tahun 2019 Ia berharap progres perencanaan tersebut sudah terlihat.
“Intinya kami ingin Lapter ini berfungsi optimal dan mempunyai fungsi khusus,” imbuhnya.
Kepala Dinas Perhubungan Muba H Pathi Ridwan SE ATD MM pada kesempatan yang sama mengatakan Lapter Sekayu yang telah dibangun sejak tahun 2004 memang belum berfungsi secara optimal, meskipun demikian pihak Pemkab Muba terus berupaya untuk mengoptimalkan Lapter tersebut.
“Tahun 2019 ini ada perbaikan dilakukan Dinas PU PR dan Dinas Perkim Muba yang menambah run away bandara dari panjang 900 meter, lebar 25 meter, menjadi 1200 meter panjangnya, dan lebar 30 meter,” kata Pathi.
Pathi menambahkan pembangunan itu juga di dukung oleh Komisi III DPRD Muba.
“Untuk register sertifikasi Lapter, kalau sudah perbaikan bulan oktober ini bisa di cek oleh tim sertifikasi, dan Politeknik Penerbangan harus tetap jalan di Sekayu,” tambah Pathi.
Kepala Balai Pelatihan Pendidikan Penerbangan Palembang M Andra Adityawarman ST MT mengatakan terkait dengan pembangunan Poltiteknik Penerbangan di Muba dan pengembangan bandara memanga harus ada kejelasan status lahan.
“Ketersediaan lahan bisa menjadi bahan kami dalam pembangunan Politeknik Penerbangan. Kami berharap ketika sudah ditanda tangani kerjasama (MoU) kita dapat memilih opsi-opsi apakah nantinya lahan tersebut di serahkan dan juga dibangun Kementrian Perhubungan,” tuturnya.(Met)