Metrosumsel.Com, Martapura – Sejumlah Petani Di Okut Merasa Kurang Puas Dengan Hasil penjualan Jagung (Jagung pipilan) Yang Mereka Dapat Kan , Di Sebab Kan Harga Penjualan Hasil Panen Mereka Selalu Naik Turun ( Tidak Stabil Harga) , Ungkapan Ini Di katakan(Anton 35 ) salah satu Petani Jagung Asal Desa Peracak kecamatan Bunga Mayang Oku Timur Kepada , Wartawan Metro Sumsel. – Anton Mengatakan, Memang Saat Ini Harga Jagung Cukup Lumayan Tinggi Harganya Hingga Mencapai Rp 3,700 (Tiga Ribu Tujuh Ratus Rupiah) Dan Bisa Jdi lebih , Akan Tetapi Sangat Di Sayang Kan Saat Ini Panen Jagung Sudah Mulai Habis Serta Jagung-Jagung Yang Di Panen Para Petani Saat Panen Raya Sudah Terjual Semua , Jelas Anton. – Para Petani Selalu Mengeluh Masalah Harga Di sebab Kan Bila Saat Musim Panen Harga Jagung Turun Drastis Hanya Mencapai Angka Rp 2,200 ( Dua Ribu Dua Ratus Rupiah) , Nah Ulah Dampak Naik Turun Harga Yang Ada Di penjualan Hasil Panen Ini , Para Petani Merasa Selalu Di Permain kan Harga Oleh Para Tengkulak, Sedangkan Apa bila Tidak Panen Jagung-Jagung yanf Ada Tentu Akan Melebihi Waktu Panen serta Jagung Akan Rusak, Akan Tetapi Bila Kita petik Saat Semua Petani Sedang Panen Harga pun Anjlok Nah Dari penyebab turun/Naik Harga Pasaran Jagung pipilan Tentu Sangat Berdampak Buruk Bagi Para Petani Karna Untuk Menanam Jagung Itu Sendiri Itu semua butuh modal (Biaya) Tanam ” Andai Penjualan Jagung Tidak Sesuai Dengan Anggaran Kita keluarkan saat menanam jagung Tentu kita Akan Rugi keluh Anton ” Boro-Boro Ada Hasil Mas Malahan kito tekor modal jagung nya , Jelas Anton (Adi)
