METROSUMSEL.COM,SEKAYU,-Hujan deras tidak menyurutkan semangat Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin untuk menggelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90. Ratusan Aparatur Sipil Negara sejak pagi terlihat berdesak-desakan baris di teras Kantor Bupati. Selasa (30/10/2018).
Bertindak selaku Inspektur Upacara tersebut Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Muba H Rusli SP MM dan Kepala Sekolah SMP N 1 Babat Toman Muri Ahmad SPd MSi selaku Pemimpin Upacara Serta dihadiri oleh seluruh Jajaran ASN Pemkab Muba dan organisasi Pemuda-Pemudi.
Dalam sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang dibacakan oleh H Rusli SP MM mengatakan hari sumpah pemuda ke-90 kali ini mengambil tema “Bangun Pemuda Satukan Indonesia”. tema ini diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing serta memiliki jiwa kepemimpinan kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan.
“Revolusi mental yang dicanangkan oleh bapak Presiden RI Ir Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. ciri pemuda yang maju adalah pemuda berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. oleh karena itu revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat”, ungkapnya
Rusli juga mengatakan tahun 2019 ini bangsa Indonesia akan menggelar hajat besar pesta demokrasi untuk memilih dan menentukan Pimpinan Nasional dan Daerah yaitu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Legislatif baik DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten. Untuk itu peran dan tanggung jawab pemuda dalam mensukseskan proses pemilihan umum nanti, amat sangat dibutuhkan. partisipasi aktif pemuda dalam pemilu 2019 perlu ditingkatkan untuk mewujudkan pemilu yang damai, kredibel, dan berkualitas.
“Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik”,tutupnya(Met)