Palembang, Metrosumsel.com — Terkait dengan dampak ganguan ke masyarakat karena adanya pemasangan saluran pipa gas milik Perta Gas di sepanjang jalan MP Mangku Negara, Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sumatera Selatan, H.M.Husni Thamrin, mengiBIngatkan hal tersebut dapat saja berpotensi keributan, sehingga untuk mengantisipasinya pemerintah daerah dan perusahaan Perta Gas harus mencarikan solusinya berupa memenuhi permintaan masyarakat terhadap kebutuhan gas rumah tangga, Kamis (04/10).
[dropcap color=”#888″ type=”square”]A[/dropcap]Politisi Partai Demokrat ini, menyampaikan sudah banyak menerima laporan dari warga mengenai pemasangan pipa gas tersebut yang menggunakan fasilitas umum (publik) yakni bahu jalan, padahal penyaluran gas tersebut bukan untuk masyarakat melainkan hal tersebut murni bisnis perusahaan perta gas untuk kebutuhan industri PT PUSRI.
“Seandainya penyaluran gas tersebut bukan untuk kepentingan industri melainkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mungkin warga dapat menerima atau memaklumi dampak seperti kemacetan atau yang saat ini adanya gangguan distribusi air bersih kerumah warga, akibat bocornya pipa air karena pemasangan pipa gas tersebut yang ceroboh, namun saat ini yang terjadi pemasangan pipa gas tersebut semata mata untuk kepentingan bisnis perta gas untuk memenuhi kebutuhan Industri PT PUSRI, dan masyarakat hanya terkena dampak dari kepentingan bisnis tersebut, nah hal ini menurut saya dapat saja memicu keributan dikalangan warga,” ungkap Husni.
Lanjut mantan sekda kota palembang ini, serta berapa besar dana APBD yang terbuang karena telah membangun jalan tersebut, dan rusak karena pemasangan pipa gas tersebut, sehingga dalam mengantisipasi potensi timbulnya keributan tersebut, hendaknya pemerintah daerah yang memberikan kebijakan ke perta gas untuk menggunakan fasilitas umum dalam menjalankan bisnisnya dan pihak perta gas untuk dapat memberikan solusi berupa penyaluran gas kerumah warga yang dilalui pemasangan pipa gas tersebut.
“Menurut saya solusinya perta gas juga harus mengalirkan gas tersebut ke rumah rumah warga yang dilalui pemasangan pipa tersebut, sehingga dampak yang saat ini terjadi masyarakat tidak akan ribut dikarenakan masyarakat juga menikmati gas tersebut dalam memenuhi kebutuhan sehari harinya” jelasnya.
Ditambahkannya, bahwa sebelum pemasangan pipa gas tersebut, memang masyarakat pernah dijanjikan akan mendapat aliran gas kerumah, namun sampai dengan saat ini hal tersebut tidak pernah terjadi.
“Iya, warga yang tinggal dekat dengan pemasangan saluran pipa gas tersebut pernah mengisi formulir yang isinya akan mendapatkan aliran gas kerumah, namun hingga kini belum ada kejelasan atau kepastian, akhirnya warga berpikir perusahaan gas ini telah menipu mereka dengan menjanjikan akan mengalirkan gas, namun faktanya hanya untuk kepentinga bisnis perta gas saja” Tutup Husni.(Ud)