Metrosumsel.com
Palembang – Gubernur Sumsel Herman Deru tak dapat membendung rasa harunya saat mengukuhkan pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Sumsel periode 2017-2022, Rabu (7/11) di Griya Agung. Air matanya seketika menetes karena telah dipercaya menjadi Pembina Wredatama untuk mengurus para pensiunan yang sebagian besar telah berusia lanjut tersebut.
” Ini bukan akting, dari awal sewaktu mengheningkan cipta air mata saya sudah menetes. Saya terharu diberi kesempatan mengurus PWRI Sumsel. Bayangkan, sudah Wredatama (pensiun) maaih mau mendarmakan diri, menyumbang pikiran dan sumbangsih pada Sumsel. Mereka ini benar-benar panutan,” ujar HD membuka pidato sambutannya.
Sebagai orang yang pernah merasakan pensiun hingga beberapa kali HD mengaku tahu betul apa yang dirasakan para pensiunan. Menurutnya kehadiran post power syndrome sangat berbahaya bagi Wredatama mengalahkan bahaya kanker dan penyakit lainnya. Jika tidak pintar mengelola emosi pada masa-masa ini bukan tidak mungkin hal ini akan cepat memakan usia. Untuk itu dia mengingatkan agar mereka yang masih bisa berkarya aktif dapat berkarya sebaik mungkin karena itulah yang akan menjadi kekuatan dan modal menghadapi masa pensiun.
“Ini pesan saya pada seluruh yang masih mengabdi saat ini termasuk diri saya,” ujar HD.
Diceritwkan HD, saat terjadinya reformasi dia sempat pensiun untuk pertama kalinya. Dia memutuskan berhenti sebagai abdi negara. Namunberkat dorongan orang tua dan keluarga HD mengaku tidak berhenti berkarya dalam bidang sesuai kemampuannya hingga dia berkesempatan menjadi bupati.
” Perlu diingat, jarang ada orang yang bereinkarnasi setelah pensiun. Tapi alhamdulillah saya bisa, setelah pensiun jadi bupati 3 tahun saya malah jadi gubernur,” jelasnya.
Karena itu pula HD mengimbau kepada semua jajarannya untuk jangan pernah abai dengan para wredatama. Sebagai panutan dalam birokrat, para wredatama patut dihargai dan diberikan tempat yang layak karena mereka juga berkontribusi bagi pemerintahan.
“Walaupun semua penyelenggaraan dibantu IT, tapi IT tidak akan pernah bisa mengganti alat pikir kita untuk membuat kebijakan. Jadi saya minta para Wredatama jangan ragu memberi sumbang saran, tambahnya.
Di tempat yang sama Ketua Umum PWRI, Hayono Suyono mengaku bangga dengan apa yang dilakukan Gubernur Sumsel Herman Deru. Menurutnya perhatian gubernur sangat besar pada PWRI. Diapun berharap hal ini bisa menular kepada gubernur lainnya di Indonesia.
“Kita harus bangga punya gubernur seperti ini, karena benar-benar memperhatikan Wredatama,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Menko Kesra tersebut.
Sementara itu berdasarkan Keputusan Pengurus Besar Persatuan Wredatama Republik Indonesia, ditetapkan nama-nama pengurus sebagai berikut. Adapun Ketua PWRI Sumsel periode 2017-2022 yakni Drs.H.Sofyan Rebuin MM, kemudian Korwil I H.Muchsin Hamza, Korwil II Drs Faruk Bary serta beberapa pengurus lainnya. Wakil Ketua Bidang Organisasi Ir.Muhammad Dani, Wakil Ketua Bidang Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat H.Nirwan Marhus dan beberapa wakil ketua lainnya.
Tak hanya memberikan sambutan, serta membagi-bagikan doorprize, pada kesempatan tersebut orang nomor satu di Sumsel itu juga sempat melakukan rekam ulang bagi semua pensiunan.
Usai acara HD menyambangi stand Taspen untuk merekam ulang menggunakan rekam biometrii yang memang diwajibkan bagi para pensiuna sejak Oktober kemarin. Tujuannya tak lain untuk memperbaharui data pensiunan secara digital.(Rill/pemprov)