Metrosumsel.com,Muba – Memasuki Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang pelaksanaannya diperkirakan berlangsung bulan April tahun 2019 mendatang ,membuat beberapa pihak sekolah di Kabuapten Musi Banyuasin yang belum memiliki peralatan seperti Laptop mengutip uang jutaan rupiah kepada wali murid.
Hal itu dilakukan untuk membeli berbagai peralatan pendukung pelaksanaan UNBK disekolah masing-masing. Dengan rekondisi ekonomi masyarakat yang saat ini cukup memprihatinkan membuat sebagian wali murid merasa keberatan.
Berbagai terobosan agar terlaksananya UNBK tersebut, salah satu pihak sekolah menengah atas (SMA) Negeri 1 Lawang Wetan Kabupaten Muba dalam rapat komite dengan wali murid mengusulkan opsi,diantaranya pinjam pakai peralatan sekolah di SMP N 6 Sekayu dengan dibebankan biaya Rp.1,2 Juta persiswa.
Terkait opsi itu, pihak sekolah SMP N 6 Sekayu melalui Humas Sri Kurniati yang ditemui,Jum’at (19/10/2018) menjelaskan, kutipan yang disampaikan oleh SMA N 1 Lawang Wetan tidak beralasan. Sebab sampi hari ini mereka belum menerima surat permohonan pinjam pakai yang diajukan SMA N 1 Lawang Wetan. Sebagai mana prosudur yang telah ditetapkan, sekolah yang ingin meminjam pakai untuk pelaksanaan UNBK secara tertulis mengajukan surat ke dinas pendidikan Kabupaten Musi Banyuasin. Setelah mendapatkan rekomendasi dari Diknas Kabupaten, sekolah yang dituju hanya memetik dana secara global untuk biaya konsumsi, genset dan pengawas. Dan itu,tidak sampai jutaan rupiah.
Dijelaskan Sri Kurniati, apa yang telah dikatakan pihak sekolah SMA N 1 Lawang Wetan terkait sekolah SMP N 6 Sekayu memetik dana Rp. 1,2 Juta persiswa jelas kami menolaknya. Kami selaku pihak sekolah yang biasa mendapatkan permohonan pinjam pakai peralatan saat pelaksanaan UNBK akan memberikan dukungan sepenuhnya apabila prosudurnya dipenuhi oleh sekolah yang ingin meminjamnya. Sedangkan hingga saat ini kamipun belum menerima surat pengajuan yang disampaikan SMA N 1 Lawang Wetan,jadi bagaimana kami bisa menentukan harga Rp. 1,2 Juta seperti yang mereka sampaikan.
“Apa yang dikatakan pihak SMA N 1 Lawang Wetan bahwa SMP N 6 Sekayu menerapkan tarip Rp. 1,2 Juta persiswa untuk memakai peralatan UNBK sangat tidak beralasan”,ungkap Sri Kurniati.
Sementara itu, menurut Hasbulla Anwar (45) salah satu wali murid SMA N 1 Lawang Wetan apa yang selama ini disampaikan pihak sekolah jelas sangat bertentangan dengan penjelasan pihak sekolah SMP di Sekayu. Kalau ini benar, jelas hal ini kuat dugaan akan menjadi ladang bisnis sekolah SMA N 1 Lawang Wetan. Apa yang saya sampaikan ini cukup beralasan, sebab dulu sekolah memetik uang ratusan ribu buat baju seragam sekolah. Namun yang mereka bagikan kesiswa tidak berkwalitas tidak sesuai dengan dana yang dikumpulkan sehingga membuat seluruh siswa melakukan aksi demonstrasi minta dikembalikan uang mereka. Kita berharap, kejadian lalu tidak terulang kembali sebab hal itu sangatlah merugikan kami sebagai orang tua siswa. Dan sebagai wali murid, kami merasa tidak keberatan sekolah melaksanakan UNBK sendiri, namun kiranya dana sebesar itu dapat diperkecil mengingat perekonomian masyarakat sedang sulit. “Mengingat kejadian lalu, kita khawatir lagi-lagi ini akan menjadi lumbung bisnis mereka”tegas Hasbulla. (Ms)