Muratara, – Diduga sering main game online anak di Desa Bumi Makmur Kecamatan Nibung Muratara mengalami penyakit kaku pada tangan, kaki dan gangguan bicara. Rabu (26/5/2021).
Perlu diketahui bahwa WHO telah menetapkan kecanduan game online disorder ke dalam versi terbaru International Statistical Classification of Diseases (ICD) sebagai penyakit gangguan mental (mental disorder) Dalam versi terbaru (ICD-11),
WHO menyebut bahwa kecanduan game merupakan disorders due to addictive behavior atau gangguan yang disebabkan oleh kebiasaan atau kecanduan.
Dampak seseorang yang mengalami kecanduan terhadap video atau permainan berbasis internet (game online) sangat besar. Seseorang yang mengalami adiksi game online akan mengalami keluhan secara fisik dari sisi kesehatan dan daya tahan tubuh.
Seringkali seseorang yang sudah kecanduan game online mengalami gangguan tidur sehingga mempengaruhi sistem metabolisme tubuhnya, sering merasa lelah, gelisah, kaku leher dan otot, hingga (Karpal Turner Syndrome) adalah kondisi yang membuat tangan mengalami sensasi kesemutan, mati rasa, nyeri, atau lemah. Sindrom ini terjadi ketika saraf di dalam pergelangan tangan terhimpit atau tertekan.
Selain itu, kecenderungan sedentary life dan memprioritaskan bermain game dibandingkan aktifitas utama lainnya (misal makan), membuat para pecandu game online mengalami dehidrasi, kurus atau bahkan sebaliknya (obesitas) dan berisiko menderita penyakit tidak menular seperti penyakit jantung.
Diduga keseringan main game online mengakibatkan gangguan saraf,otak dan bisa menyebabkan kelumpuhan dan kaku
Hal itu terjadi kepada anak di Desa Bumi Makmur Kecamatan Nibung Musi Rawas Utara yang bernama P Nugroho (16) tahun pelajar di salah satu SMA Lubuk Linggau.
Yatno Kepala desa Bumi Makmur sekaligus orang tua dari P Nugroho menuturkan kepada media, awal kronologisnya anak saya bermain game sepertinya sudah berjam-jam tiba-tiba dia nguling keadaan terlentang dan kaku, tangan-tangannya gak bisa di gerakan, bicara gak bisa, katanya.
Lanjutnya lagi, memang anak saya ini sering main game hingga lupa makan dan lainnya, mungkin saat itu sudah terlalu lama mainnya hingga tubuhnya drop.
Setau kami keluarga anak saya gak ada riwayat penyakit, misalnya penjakit jantung,darah tinggi, dan sebagainya karena kamaren kami sudah Bawak kerumah sakit sudah tes darah di laboratorium rumah sakit.
Ini sudah agak mendingan sejak di Bawak kerumah sakit, sudah mulai bergerak dan bisa bicara, kami harapakan semoga cepat sembuh lah, katanya.
Saya sebagai Kepala Desa Menghimbau Kepada Orang Tua mari sama-sama kita lihat dan kita nasihati anak kita jangan sampai ada korban lagi yang seperti ini, tutupnya. (Indra)