Oleh : Adian Napitupulu
JAKARTA, Metrosumsel.com – Munculnya spekulasi dan pernyataan oleh media kontras serta Haris Azhar terkait bantuan rumah untuk korban trisakti, Anggota DPR RI Fraksi PDI-P Adian Napitupulu secara tegas menjelaskan kronologis munculnya ide dan gagasan tersebut.
“Sebagai salah satu pengusul maka saya perlu menyampaikan secara kronologis agar tidak muncul dugaan yang mengatakan bahwa pemberian rumah dan bantuan modal Untuk keluarga korban trisakti menjadi jualan politik atau penyataan yang menyebutkan hal itu sebagai sparing action menuju 2024”, kata adian selasa (17/5).
Mantan aktivis 98 ini lanjut menerangkan bahwa usulan yang ia sampaikan tersebut bermula dari tahun 2018 dimana adian melakukan pembicaraan bersama presiden Jokowi di hotel salak. “Saya mengulang kembali pembicaraan Presiden Jokowi dengan beberapa aktivis 98 terkait Rumah untuk keluarga mahasiswa korban Trisakti. Presiden setuju lalu meminta saya mengkoordinasikan hal itu dengan Mensesneg,” Ungkapnya.
Lanjut sekjen pena 98 ini menjelaskan, setelah pertemuan tersebut mensesneg tidak kunjung memberikan kabar perkembangan rencana pemberian rumah bagi keluarga korban trisakti, disisi lain covid-19 yang berlangsung selama 2 tahun membauat komunikasi terhambat.
Adian juga mengungkapkan kembali, pertemuan dirinya bersama maman abdurachman terjadi di akhir 2021 dalan suasana makan siang di ruang makan komisi VII, dalam pertemuan itu kembali terlontar rencana bantuan untuk keluarga korban trisakti dan maman abdurachman pun sangat antusias dengan ide yang diberikan olehnya.
Tidak selesai sampai disitu, adian pun menuturkan pada 12 Januari 2022, Daniel Wewengkang, staff khusus Erick Thohir bertemu dirinya di Desa Wisata Lebak Wangi Parung. “Kita ngobrol ngidul dari soal pohon, danau, ikan termasuk juga ngobrol tentang rumah untuk keluarga korban Trisakti. Saya katakan ke Daniel “Kalo bisa lo obrolin deh sama Erick, dia mau kontribusi berapa, syukur syukur bantu rumahnya, dan Daniel tidak menjanjikan apa apa selain akan membicarakannya ke Erick Thohir.” Tuturnya.
“6 Maret 2022 Daniel Wewengkang menghubungi saya dan menyampaikan kemungkinan Erick Thohir mau berpartisipasi.” Imbuh adian lagi.
Dengan jelas adian juga mengingatkan bahwa program bantuan inj adalah murni sebagai bentuk rasa kemanusiaan dan juga upaya menepati janji pada keluaraga korban trisakti khusus para orang tua korban yang semakin uzur.”pemberian bantuan jni bukanlah upaya untuk meniadakan pengusutan terhadap kasus penembakan yang dialami oleh mahasiswa trisakti.”tegasnya.
Dalam keteranganya, adian membeberkan bahwasanya pada tanggal 14 Maret 2022 perwakilan 4 keluarga korban serta beberapa alumni Trisakti bertemu dengan adian dan Daniel Wewengkang di Desa Wisata Lebak Wangi untuk membicarakan rumah tersebut. Dari pembicaraan itu di dapat informasi bahwa Erick bersedia menyiapkan 4 rumah.
Sekitar tanggal 20 Maret di mulailah pencarian rumah untuk keluarga korban. Kementrian BUMN menunjuk BTN melalui Dirut dan Wadirut nya untuk memberi alternatif perumahan di Jabodetabek. Berikutnya keluarga korban di dampingi Mustar, Hendro dan Iwan mensurvey lokasi. Setelah membandingkan, keluarga Korban memutuskan di Cibubur 3 unit dan 1 unit di Tangerang dengan nilai tiap rumah berkisar Rp 1 Milyar hingga Rp 1,2 Milyar atau total sekitar Rp 4 milyar hingga Rp 4,5 Milyar.
Kemudian pada tanggal 19 April 2022 adian dan Maman Abdurachman bertemu dengan Agus Gumiwang. Dalam kesempatan itu adian sampaikan bahwa Erick Thohir sudah menyiapkan 4 rumah. Agus Gumiwang lalu menyatakan bahwa karena rumah sudah ada maka lebih baik ia membantu modal usaha untuk keluarga korban masing masing Rp 750 juta atau total Rp 3 Milyar.
“Seluruh perjalanan pencarian rumah dan permodalan usaha dibicarakan secara terbuka dengan keluarga korban dan beberapa alumni Trisakti termasuk perwakilan rektorat Trisakti saat berbuka puasa bersama di Restoran Pulau dua tanggal 22 April 2022.” Ungkap adian.
Selanjutnya pada Tanggal 23 April 2022 pihak BTN dan keluarga Korban tandatangani serah terima surat rumah. *Tanggal 25 April 2022 saat acara buka puasa, secara simbolis Erick Thohir serahkan kunci rumah* pada keluarga korban yang di hadiri juga perwakilan dari alumni, Rektorat dan Yayasan Trisakti. *Tanggal 26 April di Universitas Trisakti bantuan permodalan usaha di berikan oleh Airlangga Hartarto di dampingi Agus Gumiwang* seusai acara kuliah umum Airlangga di universitas Trisakti.
“Perlu di catat dan di garis bawahi bahwa *Rumah tersebut tidak diberikan tiba tiba tapi di perjuangkan bersama kawan kawan korban sesama aktivis 98 sejak 4 tahun yang lalu.* Dengan demikian, jika kontras dan Haris Azhar menganggap hal tersebut adalah kesalahan *maka timpakanlah kesalahan tersebut 100% pada saya,* bukan Erick atau Agus Gumiwang atau Airlangga. *Jika itu salah maka yang salah adalah komitmen saya dan kawan kawan untuk menepati janji, rasa peduli serta keberpihakan pada korban,* tidak ada motif lain, tidak ada tujuan lain.” Ujar adian.
Atas munculnya sangkaan-sangkaan yang dilontarkan Kontras dan aris azhar, adian napitupulu berharap agar Kontras maupun Haris Azhar tidak hanya mengkritik tapi jika bisa mengajarkan pada dirinya agar ketika terjadi hal serupa, “saya tahu memilih waktu kapan bantuan bisa di berikan. *Apakah awal periode pemerintahan? Atau seperti saat ini di Pertengahan periode atau nanti di akhir periode pemerintahan.* Karena menurut saya, kapanpun waktu pemberiannya tapi jika dipandang dari kaca mata konspiratif dan tendensius bukankah tetap saja selalu bisa dianggap ada kepentingan politik di balik itu?” Tuturnya.
Rilis Media
Laporan : Maulana