OKU Timur | Ratusan atau bahkan mungkin ribuan kendaraan truk batu bara kembali berulah di jalan raya, dan menyebabkan kemacetan yang panjang di Jalan Lintas Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumsel hingga Way Kanan Provinsi Lampung.
Informasi dihimpun, para truk besar bermuatan batu bara itu sengaja berhenti karena menghindari razia angkutan Over Dimensi Over Loading (ODOL) yang digelar oleh Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan pihak Pemerintah Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Pantauan di lapangan, ratusan truk bermuatan batu bara berhenti di dua sisi (kiri dan kanan) jalan, sehingga membuat arus lalu lintas tersendat. Kondisi ini dikeluhkan oleh pengendara lain yang hendak melintas.
“Dari dulu sampai sekarang, truk batu bara ini seperti raja jalan yang menguasai jalan raya. Tidak ada yang bisa mencegahnya, walau polisi sekalipun, ini buktunya mereka mengular berbaris menguasai jalan,” ungkap sopir travel mengaku bernama Nahrowi dengan nada kesal, Sabtu (2/12).
Bahkan kemacetan terjadi sejak pukul 05:35 WIB, mulai dari depan Rumah Makan Simpang Setia, Desa Way Pisang, Kecamatan Way Tuba, Kabupaten Way Kanan, Lampung hingga depan timbangan Terpadu, Kota Baru, Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Menurut keterangan salah satu anggota Dishub di lokasi, razia tersebut akan digelar selama 15 hari. Ini dilakukan untuk menindak angkutan ODOL.
“Razia ini akan digelar selama 15 hari oleh Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Way Kanan, Lampung,” jelasnya.
Terpisah, salah seorang sopir angkutan Batu Bara, Ahmad Nurjaman mengaku, lebih memilih untuk stop di pinggiran jalan supaya terhindar dari razia.
“Iya, memang sebelumnya sudah dapat info bahwa ada razia kendaraan ODOL. Untuk itu kami stop di pinggir jalan menuggu razia selesai, baru jalan lagi,” katanya.
Penulis: Delviero Reaynaldo