Metrosumsel.com, Palembang, – Selaku putra daerah asli asal kota palembang Provinsi Sumatera selatan, Dr Hj Sriwahyuni salah satu dosen di universitas sangga buana Bandung, merasa terpanggil untuk menyikapi dunia pendidikan yang saat ini menjadi salah satu sorotan, karena berusaha menerobos situasi yang bisa dikatakan dilema dimana setiap orang mempùnyai kebutuhan prioritas yang berbeda khusus dimasa pandemi covid- 19 yang sedang melanda.
Demikian penuturannya, Dalam menuju kebiasaan baru pendidikan menjadi hal yang utama khususnya dalam hal pembelajaran, adanya kebijakan belajar dirumah dengan menggunakan metode daring membuat ada nya pergeseran pola belajar dan mengajar yang akhirnya menggunakan sarana baru yaitu daring.
” Pola belajar daring ini mendapat respon masyarakat yang beragam sekaligus dilema, banyak orang tua menyetujui karen dengan daring kontak fisik atau jarak tetap terjaga tetapi disisi lain daring membutuhkan jaringan yang selalu ada yaitu internet
Pemerintah memang memberikan bantuan dalm hal ini,pertanyaannya apakah bantuan itu merata diterima? Atau sampai kapan bantuan itu diterima?” kata sri saat di konfirmasi awak media ini selasa ( 22/ 06/ 2021).
Sambung Sri, Banyak orangtua tidak mampu menghadapi persoalan pelik bila dihadapkan harus membeli kuota sementara buat makan pun mereka sulit atau satu keluarga mempunyai anak lebih dari satu,
Fenomena ini harus kita jawab dengan memberikan resolusi pendidikan di era kebiasaan baru.
” Saya selaku tenaga pendidik menganggap hal ini tidak main main dan sesuatu yg serius dan hrs ditangani dengan serius juga karena pendidikan tidak boleh mati harus berjalan terus karena negara ini harus dipegang oleh generasi yang berkualitas” kata dosen jurusan Akuntansi, Perpajakan, Marketing, Bisnis, dan Komunikasi di kediamannya di daerah angkatan 66 kota Palembang.
Sambungnya, Untuk itulah saya dan team berusaha mengajak para stackholder terkait dengan melibatkan pentahelix (akademisi, badan usaha, governent, komunitas, media) untuk bersatu dengan program yang akan saya buat yaitu wifi gratis.
” Sebagai putra daerah saya merasa bertanggung jawab atas permasalahan yang ada di daerah ini, dengan harapan semoga program wifi gratis ini bisa diterima baik kehadirannya oleh masyarakat luas yang ada di kota Palembang dan sekitarnya, Inilah sebagai salah satu jawaban dari resolusi pendidikan di daerah sumsel” ungkapnya.
Diajuga berharap, semoga rancangan yang akan di terapkan ini mendapat respon yang fositip dari Pemerintah Provinsi Sumatera selatan dan Pemerintah Kota Palembang, demi untuk kelancaran belajar dan mengajar melalui daring, serta untuk meringankan beban orang tua murid. (Yp 007)